Mulailah usaha dengan perencanaan matang, teknik budidaya ayam kampung
bukanlah perkara sulit, sebab caranya telah mendarah daging di diri kita
semua. Dari jaman nenek moyang telah dikenal jenis usaha ini, walaupun
sifatnya hanya sebagai usaha sampingan. Meningkatkan usaha sampingan
menjadi poko tidak membutuhkan perubahan teknik, tapi hanya butuh
menambah jumlah populasi dan memperluas kandang ayam saja.
Umumnya kegagalan usaha ayam kampung bukan karena kesalahan cara
budidaya, tapi lebih karena resiko usaha agribisnis. Dimana pada
agribisnis terdapa resiko tak terduga yang sangat tinggi yakni kematian
ternak. Pasti kita pernah mendengar kasus; ada ayam mati mendadak dalam
satu kandang. Itulah resiko paling berbahaya dapat membuat kita rugi
total. Resiko seperti ini jarang sekali kita masukkan dalam perencanaan,
padahal jika kita meminjam uang ke bank, sebagai modal usaha ternak hal
seperti ini sangat diperhitungkan pihak perbankan.
Untuk memulai ternak ayam kampung pastikan anda memiliki lahan untuk
kandang. Luas kandang bergantung pada populasi, dengan teknik
pemeliharaan intensif kandang dapat diisi dengan 5 - 7 ekor ayam / m2.
Selain itu jika kita akan membukanya dalam skala besar maka kandang
harus jauh dari pemukiman warga, dan mengurus perizinan pada dinas
terkait.
Setelah ada kandang saatnya menyiapkan DOC atau anak ayam kampung, pilih
anak ayam yang benar-benar sehat. Jika ingin masa pemeliharaan yang
cepat beli saja DOC ayam kampung CP 808 dikabarkan ayam jenis ini
memiliki pertumbuhan sangat cepat, bahkan dapat dipanen pada umur 3
bulan. Padahal umumnya ayam kampung dapat di panen pada umur 6 bulan.
Langkah selanjutnya saya yakin anda juga sudah mengerti, sebagai
tambahan informasi saya sarankan anda juga membaca tentang pakan
alternatif untuk ayam kampung yang pernah saya tulis di sini.
Langkah paling penting selain teknis budidaya adalah persiapan modal.
Untuk skala kecil saya sarankan gunakan modal sendiri saja. Jika kita
ingin memulai ternak ayam kampung dalam skala mengengah atau besar tapi
memiliki keterbatasan sumber modal, maka solusinya adalah meminjam uang
ke bank atau koperasi. Salah satu program pemerintah yang menyediakan
pinjaman modal peternakan adalah KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang dapat
diproses di BRI. Intinya jangan pernah meminjam uang pada rentenir untuk
memulai usaha.
0 komentar:
Posting Komentar